Jakarta 

Babak baru dalam sejarah politik dan budaya Tanah Air dimulai. Berbagai komponen masyarakat Riau resmi menyerahkan usulan pembentukan Daerah Istimewa Riau (DIR) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Selasa (28/10).

Rombongan yang dipimpin oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) itu disambut hangat oleh para petinggi dua lembaga negara tersebut.

Turut hadir dalam rombongan antara lain Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, serta sejumlah tokoh masyarakat Riau seperti Datuk M. Fadli, M. Herawan, M. Ikhsan, Puan Linda, dan Cik Aini. Hadir pula perwakilan masyarakat Riau di Jakarta, antara lain Alfitra Salam dan Rusli Efendi.

Disambut Hangat DPR dan DPD

Di kompleks DPR RI, rombongan diterima oleh Sekjen DPR Dr. Indra Iskandar, Kepala Badan Keahlian DPR Prof. Dr. Dwi Anggono, S.H., M.H., serta Kepala Pusat Perancangan UU Bidang Politik, Hukum, dan HAM Dr. Lidya Suryani Widayati, S.H., M.H. Turut hadir pula sejumlah ahli, termasuk Tim RUU tentang Pemerintahan Aceh.

Sementara itu di DPD RI, rombongan diterima langsung oleh Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, didampingi senator asal Riau K.H. Mursyid, Abdul Hamid, Arif Eka Saputra, dan Savitri.

Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengapresiasi langkah masyarakat Riau dalam memperjuangkan usulan daerah istimewa secara mandiri dan terstruktur.

“Kami berterima kasih atas inisiatif ini. DPR dengan keterbatasannya memang belum dapat menjemput kajian aspirasi masyarakat seperti yang dilakukan Riau dengan konsep DIR, ”ujar Indra.

Dr. Lidya Suryani Widayati kemudian menjelaskan mekanisme pengajuan rancangan undang-undang, termasuk opsi agar usulan DIR dapat diusulkan langsung oleh anggota DPR.

Perjuangan dan Harapan untuk Keistimewaan Riau

Di DPD, Tamsil Linrung meminta senator asal Riau untuk aktif mengawal aspirasi tersebut.

“Kami berharap senator Riau dapat memberi pemahaman kepada rekan-rekan senator lainnya tentang pentingnya perjuangan ini, ”kata Tamsil.

Dalam kesempatan itu, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, selaku Ketua DPH LAMR dan Ketua Badan Pekerja Perwujudan DIR, menyerahkan dokumen usulan resmi kepada Prof. Dr. Dwi Anggono di DPR, dan kepada Tamsil Linrung di DPD.

Tim penyusun naskah akademik yang diwakili Muhanad Herwan turut memaparkan ringkasan akademik usulan DIR, yang menurut Dr. Lidya sudah memenuhi standar penulisan naskah akademik.

Riau dan Keistimewaan Melayu

Dalam naskah tersebut dijelaskan, keistimewaan yang diperjuangkan oleh Riau berakar pada peradaban Melayu — bukan hanya sebagai warisan budaya lokal, tetapi juga sebagai kekuatan diplomasi budaya internasional, mengingat budaya Melayu tersebar di berbagai negara.

Datuk Seri Taufik Ikram Jamil menegaskan, penyerahan dokumen ini menjadi tonggak penting perjuangan masyarakat Riau.

“Dengan diserahkannya usulan ini, Riau memasuki babak baru. Namun pekerjaan besar masih menanti — mengawal dan menyatukan semangat seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan DIR, ”ujarnya.

Menurut Taufik, kekompakan, persatuan, dan saling pengertian antar-komponen masyarakat menjadi modal utama dalam perjuangan mewujudkan Daerah.**krN/Riki E