Warga Kampung Kandis, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mengaku resah dengan maraknya peredaran narkotika jenis sabu di wilayah mereka. Aktivitas terlarang itu diduga sering berlangsung di sebuah warung lesehan yang berada di seberang Pajak Selasa kawasan Surya Minang, Kampung Kandis.

Menurut keterangan sejumlah warga, tempat tersebut kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba. Kondisi ini menimbulkan keresahan sosial dan mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Hal ini sudah lama terjadi, tapi pelaku utamanya tidak pernah tertangkap. Kalau pun ada yang ditangkap, biasanya bukan orang yang sebenarnya menjual. Kami menduga ada oknum yang melindungi mereka, atau aparat setempat enggan bertindak, ”ujar salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi tersebut disebut sering terjadi pada malam hari. Warga khawatir jika situasi ini dibiarkan, akan berdampak buruk terhadap generasi muda dan lingkungan sosial Kampung Kandis.

Masyarakat berharap pihak kepolisian, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan serta penindakan tegas terhadap para pelaku yang diduga terlibat dalam peredaran sabu.

“Kami berharap aparat segera turun tangan demi menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika. Jangan sampai wilayah kami rusak karena peredaran sabu yang semakin terbuka ini, ”tambah warga lainnya.

Selain melaporkan keresahan, warga juga menyampaikan apresiasi dan harapan agar Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengambil langkah nyata untuk memulihkan keamanan serta kenyamanan masyarakat di daerah tersebut.

FKPPI Rayon Kandis Siap Dukung Aparat dan Sosialisasi Bahaya Narkoba

Menanggapi keresahan warga, Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) Rayon Kandis, Charles Hutagaol, S.H, menegaskan pihaknya menolak keras segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran narkotika di wilayah Kandis.

“Kami dari FKPPI Rayon Kandis menolak keras penyalahgunaan narkotika dan peredarannya. Ke depan, kami akan berkolaborasi dengan aparat terkait sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika serta Prekursor Narkotika (P4GN) tahun 2020–2025, ”kata Charles Hutagaol, Minggu (02/11/2025).

Charles menambahkan, masyarakat memiliki peran penting dalam membantu pemerintah mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika.

“Kami berencana mengadakan sosialisasi kepada para remaja melalui sekolah-sekolah dengan melibatkan BNN dan aparat terkait. Ini demi menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba, ”ujarnya.

Dengan langkah kolaboratif antara masyarakat, organisasi sosial, dan aparat penegak hukum, diharapkan peredaran narkoba di Kampung Kandis dapat segera diberantas, dan situasi keamanan serta ketertiban masyarakat kembali pulih.*krN/RN Garawn