Sabtu, 06 Desember 2025 Perhatian : Pengambilan berita kabarriau.net harus mencantumkan kabarriau, boleh krN, atau kami akan menuntut sesuai UU No.12 Thn 1997 tentang Hak Cipta
 
Warga Minta Pemko Padang Tanggap Cepat, Ribuan Makam di TPU Tunggul Hitam Tenggelam, Dikwatirkan Peti Mayat Timbul ke Permukaan
Kamis, 27 November 2025 - 09:44:38 WIB

Kabar Riau - Nasional
Banjir di TPU Tunggul Hitam Bukan Lagi Bencana Musiman, Melainkan Alarm Keras Bahwa Pemko Padang Harus Menyediakan Solusi Permanen


SHARE
   
 

PADANG-SUMBAR 

Pemandangan memilukan berlangsung di TPU Tunggul Hitam. Ribuan makam tenggelam, papan peti mayat muncul ke permukaan, dan tanah makam tergerus hingga tak lagi mampu menahan jenazah yang seharusnya beristirahat dengan tenang. Banjir yang berulang kali terjadi ini memantik kemarahan warga, yang menilai Pemko Padang terlalu lama membiarkan persoalan ini tanpa solusi yang jelas.

Pantauan di lokasi pada Rabu (26/11) menunjukkan air setinggi 40–100 sentimeter menutup hampir seluruh area pemakaman. Batu nisan tersapu banjir, permukaan tanah berubah menjadi lumpur, dan sejumlah peti terlihat terdorong ke atas akibat tanah yang melunak dan pecah. Bagi warga, kondisi ini sudah melewati batas kewajaran sebuah bencana.

Warga sekitar menyebut banjir merendam area pemakaman sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir, diperparah dengan limpahan Sungai Batang Maransi.
“Curah hujan sangat tinggi. Sungai meluap cepat, tanah di sini rapuh, banyak pasirnya. Sedikit saja terendam, langsung runtuh, ”ujar Ajis.




Dari sekitar 40 ribu makam, sedikitnya 14 ribu telah tenggelam. Sementara 26 ribu lainnya berada dalam situasi terancam dan dapat menyusul kapan saja bila hujan deras kembali turun. Penanganan di lapangan dilakukan seadanya dan serba manual, memperlihatkan minimnya kesiapan menghadapi bencana yang sebenarnya sudah berulang dari tahun ke tahun.

Bagi warga, istilah “Rawan Banjir” sudah menjadi alasan rutin yang tidak pernah berubah menjadi langkah nyata.

Ajis (56), salah satu warga yang kembali menyaksikan makam keluarganya terendam, tak mampu menyembunyikan kekecewaannya.
“Tahun lalu saja sudah banyak makam hanyut. Tapi apa tindakan pemerintah? Setiap kali banjir, jawabannya sama. Ini bukan lagi musibah, ini kelalaian yang terus terulang, ”tegasnya.

Ungkapan serupa disampaikan Riki (48), yang menilai TPU Tunggul Hitam sudah tidak layak lagi menjadi pemakaman massal.
“Mayat berdempetan, tanah labil, setiap musim hujan kami dihantui ketakutan makam keluarga rusak atau hanyut. Kalau pemerintah tidak mampu memperbaiki di sini, cari lokasi baru yang lebih aman. Jangan tunggu semua hancur dulu, ”ujarnya.

Kini, warga menagih tindakan nyata, bukan sekadar imbauan, janji peninjauan, atau rapat koordinasi yang selalu berakhir tanpa hasil. Banjir di TPU Tunggul Hitam bukan lagi bencana musiman, melainkan alarm keras bahwa Pemko Padang harus menyediakan solusi permanen sebelum lebih banyak makam rusak dan sebelum kepercayaan masyarakat benar-benar hanyut terbawa banjir.**krN/RONI

(72942) Dibaca

 
Komentar Anda :
 




 
Redaksi | Indeks Berita | RSS | Indeks Iklan Copyright © 2010-2023 by KabarRiau.net. All Rights Reserved