M. Rozali Bersyukur Jalan Desa Sadar Jaya Mulai Diperkeras, Warga Harap Pembangunan Berlanjut
Sadar Jaya-Siak Kecil
Setelah bertahun-tahun berada dalam kondisi rusak berat, akses jalan utama Desa Sadar Jaya, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, akhirnya mulai diperkeras pada tahun ini. Pengerjaan tersebut disambut rasa syukur oleh masyarakat, namun sekaligus menjadi pengingat penting agar pembangunan infrastruktur desa tidak berhenti di tahap awal.
Ruas jalan sepanjang ±5 kilometer yang menghubungkan Desa Sadar Jaya menuju Desa Muara Dua selama ini menjadi urat nadi distribusi hasil pertanian dan perkebunan warga. Kondisi jalan yang sebelumnya masih berupa tanah mentah, berlubang, dan becek saat musim hujan kerap menghambat mobilitas masyarakat, aktivitas ekonomi, hingga akses layanan dasar.
Tokoh masyarakat Desa Sadar Jaya, Rohim dan Uyut Suyut, menyebutkan bahwa perbaikan jalan tersebut telah lama dinantikan warga. Menurut mereka, kerusakan jalan telah berlangsung bertahun-tahun tanpa penanganan berarti.
“Setelah sekian lama rusak berat, akhirnya tahun ini ada pengerasan lanjutan. Ini tentu sangat disyukuri masyarakat,” ujar Rohim.
Keduanya menilai dimulainya pengerasan jalan menjadi indikator awal keseriusan pemerintah daerah dalam memperhatikan kebutuhan infrastruktur desa, khususnya wilayah penghasil komoditas.
Akses Vital Desa Penghasil Komoditas
Desa Sadar Jaya dikenal sebagai salah satu sentra produksi pertanian dan perkebunan di Kecamatan Siak Kecil. Komoditas yang dihasilkan warga berkontribusi terhadap perputaran ekonomi daerah.
Namun, kontribusi tersebut selama ini dinilai belum sebanding dengan kualitas infrastruktur dasar yang dinikmati masyarakat. Jalan rusak berdampak langsung pada meningkatnya biaya distribusi hasil panen, risiko kecelakaan, serta menurunnya kualitas hidup warga.
Tokoh muda Desa Sadar Jaya, M. Rozali, S.E., yang akrab disapa Wak Atong, menyampaikan apresiasi atas dimulainya pengerasan lanjutan jalan tersebut. Saat ditemui di lokasi bersama Robby Marta, Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Bukit Batu, Rozali menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan hasil dari perjuangan panjang masyarakat.
“Kami bersyukur pengerasan lanjutan akhirnya terwujud tahun ini. Selama ini, jalan ini tidak hanya rusak, tetapi juga belum sepenuhnya diperlakukan sebagai infrastruktur publik yang layak,” ujar Rozali, Senin (8/12/2025).
Meski demikian, ia menekankan bahwa rasa syukur tersebut harus dibarengi dengan pengawalan agar pembangunan tidak berhenti di tengah jalan.
Usulan Berulang, Realisasi Bertahap
Warga mengungkapkan bahwa peningkatan jalan Desa Sadar Jaya telah berulang kali diusulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Namun, realisasi baru terlihat pada penghujung tahun ini dalam bentuk pengerasan lanjutan. Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan publik terkait sinkronisasi perencanaan, distribusi anggaran, serta penentuan skala prioritas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bengkalis.
“Jika desa yang jelas-jelas menjadi penyumbang komoditas terus tertinggal infrastrukturnya, maka kebijakan pembangunan perlu dievaluasi agar lebih adil dan tepat sasaran,” tegas Rozali.
Peran Tokoh Lokal dan Tekanan Publik
Perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi jalan Desa Sadar Jaya dinilai menguat seiring adanya peninjauan lapangan serta penyampaian aspirasi warga ke ruang publik oleh tokoh lokal dan elemen desa.
Kepala Dusun Desa Sadar Jaya, Jundan Santoso dan Daman Rahman, menilai langkah tersebut sebagai hasil dari kesadaran kolektif masyarakat dalam memperjuangkan hak atas infrastruktur yang layak.
“Tekanan publik yang disampaikan secara terbuka dan konstruktif menjadi salah satu faktor pendorong masuknya ruas jalan ini ke dalam agenda pembangunan,” ujar mereka.
Bagi warga, pembangunan jalan bukan sekadar proyek fisik, melainkan simbol kehadiran negara hingga ke tingkat desa.
DPRD: Langkah Awal, Perlu Pengawalan
Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Asep Setiawan, A.Md., Komisi II dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menilai dimulainya pengerasan jalan Desa Sadar Jaya sebagai hasil dari desakan kolektif masyarakat melalui jalur formal dan aspirasi publik.
Menurutnya, langkah tersebut dapat menjadi indikator awal pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah pelosok Bengkalis, namun perlu pengawalan berkelanjutan.
“Ini langkah awal yang baik, tetapi harus dikawal bersama. Jangan sampai berhenti di pengerasan saja, sementara kebutuhan pengaspalan dan peningkatan kualitas jalan masih sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Menanti Kepastian Pengaspalan 2026
Meski pengerasan lanjutan telah berjalan, masyarakat Desa Sadar Jaya berharap pemerintah daerah menyusun peta jalan pembangunan yang jelas dan terukur, termasuk kepastian pengaspalan penuh pada tahun anggaran 2026.
Bagi warga, keberlanjutan pembangunan jalan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi menyangkut hak dasar atas infrastruktur publik yang adil, berkelanjutan, dan sepadan dengan kontribusi desa terhadap ekonomi daerah.
“Kami bersyukur, tapi juga berharap pembangunan ini tidak berhenti di sini,” tutup Rozali.
Bagi Desa Sadar Jaya, pengerasan jalan tahun ini menjadi titik awal harapan. Namun, konsistensi kebijakan dan keberlanjutan pembangunan akan menjadi penentu apakah harapan tersebut benar-benar terwujud atau kembali tertunda.*krN/Rishki N Garawn
Komentar Anda :